1. Super Mario Odyssey
“Nintendo ya gamenya itu-itu aja!”, berapa sering Anda mendengar kalimat yang satu ini? Memang bukan tak beralasan, mengingat Nintendo selalu mengandalkan satu atau dua franchise utama untuk setiap konsol yang mereka rilis ke pasaran. Namun mereka seolah sering lupa, bahwa terlepas dari satu franchise yang sama, tak pernah ada satupun seri yang “menjiplak” seri lainnya tanpa menawarkan sesuatu yang benar-benar baru dan berbeda. Sesuatu yang mereka buktikan lewat seri Super Mario Odyssey. Dan ternyata Topi di game Super Mario Adyssey ini bisa digunakan sebagai senjata juga. Tak hanya bisa jadi senjata, topi ini ternyata memungkinkan Mario untuk “merasuki” beragam karakter musuh, NPC, hingga objek yang ada untuk keuntungan strategis tertentu. Sebuah konsep yang benar-benar fantastis!2. Spiderman
Kita berbicara soal seri Spiderman dari Insomniac Games, Marvel, dan tentu saja – Sony. Setelah sempat digoda sekilas di tahun 2016 silam, Insomniac memperlihatkan gameplay menyeluruh soal apa yang menjadi daya tarik game superhero yang satu ini. Hasilnya? Mengagumkan. Seolah berhasil menangkap esensi peran sebagai seorang Spiderman dengan animasi serangan halus dan beragam aksi yang bombastis, Spiderman PS4 ini juga mampu menangkap kesan sinematik layaknya sebuah film layar lebar. Kerennya lagi? Sudah dikonfirmasikan bahwa demo gameplay yang dirilis ini hanyalah “sedikit” dari alterantif cara yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan misi atau objektif yang ada. Insomniac juga memastikan bahwa game ini akan mengusung skema open-world dan animasi mengayun dengan menggunakan jaring laba-laba yang ada akan didasarkan pada physics untuk kesan yang lebih realistis.3. Assassin’s Creed: Origins
Sekilas pandang, dari sisi gameplay setidaknya, Assassin’s Creed Origins memang tidak terlihat menawarkan sesuatu yang revolusioner. Namun keputusan Ubisoft untuk “mengistirahatkan” franchise ini setidaknya satu tahun untuk proses pengembangan yang ada memang terlihat jelas di hasil akhir Origins yang diperlihatkan di E3 2017 kemarin. Sesi demo gameplay memperilhatkan atmosfer Mesir Kuno yang begitu keren dan juga dibumbui dengan mekanik gameplay yang kini akan lebih sulit, setidaknya dari sisi pertempuran. Dengan tim di balik AC IV: Black Flag sebagai tim yang bertanggung jawab untuk seri ini, sulit rasanya untuk tidak mengembalikan rasa penasaran bagi seri baru Assassin’s Creed yang sempat hilang sebelumnya.
4. God of War
Kratos akhirnya kembali. Setelah sempat digoda dalam bentuk teaser singkat untuk memperlihatkan kualitas visual, basis cerita, dan perubahan gameplay signifikan yang ia tawarkan, God of War akhirnya menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda di E3 2017. Bahwa sosok “plontos” yang kita cicipi ini adalah sosok Kratos yang familiar, tetapi juga asing di saat yang sama. Dengan kapak sebagai senjata baru, ia tetaplah Kratos super brutal yang tak ragu untuk mecabik-cabik musuhnya tanpa rasa ampun. Namun di sisi lain, ini juga seorang Kratos yang berpetualang dengan seorang anak dan bertarung bahu-membahu. Sesi demo di panggung utama E3 2017 juga memperlihatkan varian musuh dari mitologi Norse yang siap untuk ia hadapi.
5. Beyond Good & Evil 2
Beyond Good And Evil 2 akan tampil sebagai prekuel dari seri pertamanya yang dirilis tahun 2002. Dalam game ini, Ubisoft menjanjikan sistem petualangan open world yang terdiri dari luar angkasa, planet, serta isi planetnya.Tidak hanya sekadar planet yang dibuat menggunakan algoritma, Beyond Good And Evil 2 akan menampilkan planet sungguhan lengkap dengan penghuni dan kota-kotanya.
Beyond Good and Evil 2 mengajak pemain untuk mengeksplorasi System 3, tata surya yang luas dan pusat kolonisasi dan perdagangan antar bintang di abad ke-24 dan penggemar memiliki kesempatan untuk membantu membentuknya dengan mengambil peran. Dalam proses pembangunan.
6. Monster Hunter World
Menggembirakan, melegakan, dan menarik sejak pandangan pertama, ini mungkin kesan yang muncul di benak sebagian besar gamer ketika melihat konferensi pers Sony di E3 2017. Setelah selama ini masuk sebagai franchise “eksklusif” untuk Nintendo, Capcom akhirnya memperkenalkan sebuah seri baru – Monster Hunter World dengan kualitas visualisasi mumpuni di atas basis gameplay yang terasa familiar. Walaupun diperkenalkan di panggung utama Sony, Capcom juga hadir dengan berita baik untuk gamer PC yang tak sabar lagi ingin mencicipinya.Beberapa detail baru terkait game yang satu ini akhirnya mengemuka. Walaupun trailer awal memperlihatkan petualangan secara “solo”, seperti halnya seri Monster Hunter yang lain, ia juga mendukung sistem co-op. Namun kerennya? Capcom memastikan bahwa sistem multiplayer ini tak lagi dibatasi sistem region, dimana gamer Jepang dan Barat kini bisa bermain bersama-sama. Tak hanya itu saja, konsep open-world kini diimplementasikan untuk menghadirkan sebuah dunia besar menyeluruh yang minim waktu loading. Sistem pergantian siang-malam juga dikonfirmasikan.
7. Wolfenstein II: The New Colossus
Dua seri “kebangkitan” Wolfenstein beberapa tahun yang lalu adalah salah satu pengalaman game FPS terbaik yang pernah kami cicipi. Tanpa basa-basi, tanpa multiplayer, hanya sebuah game action dengan tema absurd dan karakter tangguh yang siap melibas Nazi dengan begitu banyak senjata destruktif yang ada. Dan kini, Wolfenstein siap kembali. Sulit rasanya untuk tidak berteriak kegirangan melihat potongan gameplay yang memperlihatkan pertempuran melawan Nazi yang kini lebih cadas, lebih gila, dengan banyak karakter tak waras yang sepertinya siap untuk menemani atau justru, menjadi lawan Anda. Sebuah kejutan yang kami sambut dengan tangan terbuka.
Diatas adalah game-game yang mungkin akan buming nantinya di kalangan para gamers. Oke sekian postingan saya hari ini semoga hari teman-teman menyenangkan. See You Next Post :)







Post a Comment